Friday 12 October 2012

Kode Etik Pariwisata, Cara Baru Pengembangan Pariwisata

Turis mana yang tidak senang datang ke destinasi bersih dengan pelayanan terbaik? Sadar akan hal itu, Kemenparekraf pun mengajak pelaku industri pariwisata untuk berkomitmen meningkatkan pelayanan melalui Kode Etik Pariwisata Dunia.

Kode Etik Kepariwisataan Dunia (KEKD) adalah komitmen nyata para pelaku industri pariwisata untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata yang berkelanjutan.

"Tujuannya adalah pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers Cipta Awards dan Penandatangan KEKD, di Ballroom Hotel JW Marriott, Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (28/9/2012) malam.

Mari melanjutkan, kode etik ini bukan hanya tugas pemerintah untuk menjaga, tetapi juga para pelaku industri pariwisata lainnya, seperti masyarakat.

"Untuk pekerja, mereka bisa jadi citizen watch, bukan cuma pemerintah yang menjaga kode etik, pelaku juga harus bertanggung jawab," ucap Mari.

Para pelaku, lanjut Mari, bisa memulai dari hal yang kecil, seperti menjaga kebersihan. Ia memberi contoh seorang tour guide bisa mengajak kelompok yang dipimpin untuk menjaga kebersihan.

"Kita bisa membawa banyak kantung plastik, kemudian diserahkan ke kelompok yang kita bawa agar tidak ada sampah yang dibuang sembarangan, kemudian kantung plastik itu dibuang ke tong sampah," jelas Mari yang hari itu tampak cantik mengenakan baju kuning keemasan.

Dalam acara itu, setidaknya ada sekitar 21 pelaku industri pariwisata yang terdiri dari 17 asosiasi pariwisata, 2 industri pariwisata, dan 2 perwakilan dari lembaga masyarakat, datang untuk menandatangani KEKD. Ada sekitar 10 pasal yang disepakati di dalam KEKD. Seluruhnya bertujuan untuk mengoptimalkan pariwisata Indonesia.

Melalui penandatanganan KEKD ini, Mari berharap pariwisata Indonesia bisa menjadi destinasi yang mengenangkan.

"Karena pariwisata is all about experience (pengalaman), berhubungan dengan kenangan, mereka yang pernah datang ke tempat pariwisata yang menarik tentu akan terus terkenang dan ingin kembali," tutup Mari.

Kode Etik Pariwisata, Cara Baru Pengembangan Pariwisata Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown